anak muda tuah negeri
muka merah membayang bulan
hidung mancung bangir lubang
mata tajam semata keris
tak boleh memandang tepat
pandang tepat ia membunuh
pandang serong ia menggila
pandang lembut meruntuhkan
telinga bagai jerat di tanjung
leher berketak berbahu bidang
dada lebar kemerahan
elok ada tampan terbawa
berseluar pedendang barat
pinggang dicerut kain cindai
cindai bergalur aneka warna
cindai pelangi banyak tuah
meribu cermin ke muka
meratus cermin ke kaki
tiap pasak cermin secarang
secarang secalit gula
berbaju beludru indah
indah bonat bertabur bunga
bukan bunga dari hutan
bunga telepuk kan taburnya
baju disangkut ke gulung-gulung
gulungan kampil sirih pelangi
bertanjak destar rum
susun tiga bunga setangkai
yang bermanik berbenang emas
berlapis bertindih kasih
keris tersisip ke ikat bengkung
bengkung terbuat cindai berkarang
cindai jantan cindai betina
senyum membayang menganak bulan
gelak berderai berpada-pada
cakap lembut berbsa basi
tanda orang yang berbangsa
tanda beradat beragama
tanda tahu kan salah silih
tanda sarat iman di dada
kalau berjalan melangkah turun
langkah diatur tujuh langkah
ditengok
ada di rumah
dihimbau ada menyahut
itu tanda langkah selamat
langkah kanan membawa untung
tidak bersilang perjalanan
tidak bertingkah lebuh panjang
tidak kalah di tengah gelanggang
tanda pergi kan berbalik
tanda dijemput dihantarkan
tanpa dipinjam dipulangkan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan