pabila sudah tinggi
Tuhan pun menguji
sejauh mana cintamu kepadaNya
sekadar ujianNya
kata mursyidku
kau sudah lepas
dari rahang nafsu makhluk
kini nafsumu itu
redapkanlah kembali
dengan zikrullah
yang kau tinggalkan
di hujung sibuk
aku singkapkan lagi
wajah Tuhan dalam hati
rupaNya tiada jejas
setelah tinggi-tinggi
Tuhan pun menguji
banyak lagi wahai ali
lulus satu naik setakah lagi
bila sudah kembali
ke posisi
hanya senyum sendiri
itulah nafsu yang hudoh
dunia yang hamis
Tuhan tak pandang
dipandang diri yang hakiki
mujurlah Ya Allah
aku tak kalah
luka-luka ini
Kau bisa rawat
semudah kalimah
Allahukakhbar!
Tuhan barulah kutahu
dimana nafsu
dimana roh
dimana kalbu
dimana akal
dimana iblis syaitan jin
Engkau tetaplah Yang Satu
[Demi kemulian dan keagunganKu akan kuampunkan dosa Anak Adam selagi mereka meminta ampun kepadaKu sampai hayat di kerongkong]
[Jika kau cinta kepadaKu maka ikutilah Aku. Nescaya aku akan mengampuni dosamu]
jika nafsu menjadi Tuhan diri
hilanglah malu lupalah asal diri
jika Allah menjadi Tuhanmu
adalah cintaNYa ingatlah dia kepadaMu
[Ingatilah kamu kepadaKu nescaya ku ingat kepadaMu]
ingat Allah bukan sepintas lalu
iblis juga ingat Allah tapi engkar
hatinya sombong lagi fasiq
ingat Allah dengan mendalam
merendahkan diri meredapkan nafsu
mengawal fikiran daripada lamunan
inilah puisi ya ali
tinggi-tinggi Tuhan menguji
Tuhanlah penyelamat diri rohani
[Tiada sesiapapu yang dapat memuliakan sesiapa yang Allah hinakan. Dan tiada sesiapapun yang dapat menghinakan bagi yang Allah muliakan]
Allah mengajar kekasihNya
ya ali
Seri Sentosa KL
Tiada ulasan:
Catat Ulasan